pujangga-fana.blogspot.com
.:: sang pujangga fana ::.: 30.01.15
http://pujangga-fana.blogspot.com/2015_01_30_archive.html
Sang pujangga fana : . Menikmati sisi hidup yang lain dengan kata-kata dan coretan -. Seperti puisimu yang kusalut. Subscribe to: Posts (Atom). Kota kita; kata. Simple template. Powered by Blogger.
kupu-kupumerahmuda.blogspot.com
kupu-kupu merah muda: Maret 2010
http://kupu-kupumerahmuda.blogspot.com/2010_03_01_archive.html
Kamis, 18 Maret 2010. Catatan : Kita dan Sepasang Burung. Semoga Tuhan menciptakan kita seperti sepasang burung. kemana pun kita melanglang buana, memamerkan sayap-sayap kokoh kita, menerjang angin, menggapai matahari, kau dan aku akan kembali pada tempat yang sama. kau membuat sarang untukku menelurkan bibit-bibit kasih kita, bergantian saling menjaga, mengajarkan anak-anak kita melebarkan sayapnya, menerbangkan mimpi-mimpi mereka, seperti mimpi-mimpi kita yang telah kita lalui saat ini. Setelah aku beg...
kupu-kupumerahmuda.blogspot.com
kupu-kupu merah muda: Satu Jam GenggamanMu
http://kupu-kupumerahmuda.blogspot.com/2011/08/satu-jam-genggamanmu.html
Rabu, 17 Agustus 2011. Satu jam yang tersisa antara kau dan aku menunggu berbuka. Adalah jarak yang kita tempuh untuk saling menunggui baskara. Seperti indah Laila memakaikan maskara antara kelopak mata. Ia menandai milik Majnun sebagai milik Allah dan. Hanya Ia yang mampu merenggut. Satu jam yang tersedia antara aku dan kau menyantap sahur. Adalah jarak yang kita tempuh untuk meniupkan ayat demi ayat. Bacalah, demi rasa cintaku padaMu Ya Rabb, aku memuji. Adalah jarak yang kita tempuh untuk menjaga sadar.
kuntetdilaga.blogspot.com
Kidung Mbah Kuntet Dilaga: Desember 2008
http://kuntetdilaga.blogspot.com/2008_12_01_archive.html
Kidung Mbah Kuntet Dilaga. Ku kidungkan lagu jiwa bernada suara, dan kurasakan kata tercipta berupa sabda, rangkaian aksara adalah rerupa cipta yang mempunyai kekuatan dewata. Sabtu, 27 Desember 2008. Ku telusuri dua aliran sungai yang telah mengisi muara. Hingga bermuaralah air karena keduanya. Bukannya aku tak puas tinggal sebagai penghuni muara. Tapi bagiku napak tilas tiada mengapa. Semoga saja di sungai-sungai itu ada terdapat suatu hakekat. Ku lihat ada orang-orang sedang menebarkan jala. Aku yang ...
kuntetdilaga.blogspot.com
Kidung Mbah Kuntet Dilaga: Februari 2010
http://kuntetdilaga.blogspot.com/2010_02_01_archive.html
Kidung Mbah Kuntet Dilaga. Ku kidungkan lagu jiwa bernada suara, dan kurasakan kata tercipta berupa sabda, rangkaian aksara adalah rerupa cipta yang mempunyai kekuatan dewata. Selasa, 23 Februari 2010. Aku hanyalah anak Tuhan. Tiap waktu menyusu mengecap manismu. Tapi tetap saja aku menangis. Menangis. menangis dan terus menangis. Hingga KAU sodorkan kembali putingmu. Yang kau gembalakan di ladang hijau. Tapi tetap saja aku mengembik meminta-minta. Memohon agar dilimpahkan padaku. Jumat, 05 Februari 2010.
kuntetdilaga.blogspot.com
Kidung Mbah Kuntet Dilaga: Maret 2009
http://kuntetdilaga.blogspot.com/2009_03_01_archive.html
Kidung Mbah Kuntet Dilaga. Ku kidungkan lagu jiwa bernada suara, dan kurasakan kata tercipta berupa sabda, rangkaian aksara adalah rerupa cipta yang mempunyai kekuatan dewata. Selasa, 31 Maret 2009. Ku larungkan sesajen kepada samudra. Ku hayalkan, doa-doa dari umat manusia. Tenggelam dan terhimpun di dasar samudra. Ingin rasanya aku menyelam dan mengetahui. Kemana perginya doa dan keluhan kami. Karena tak mungkin doa-doa itu berubah menjadi buih. Lalu menghilang di lautan mimpi. Sabtu, 28 Maret 2009.
kuntetdilaga.blogspot.com
Kidung Mbah Kuntet Dilaga: November 2009
http://kuntetdilaga.blogspot.com/2009_11_01_archive.html
Kidung Mbah Kuntet Dilaga. Ku kidungkan lagu jiwa bernada suara, dan kurasakan kata tercipta berupa sabda, rangkaian aksara adalah rerupa cipta yang mempunyai kekuatan dewata. Sabtu, 28 November 2009. Untuk kesekian kalinya, ku simpan tanya dalam sunyi. Saat pohon-pohon berderit, menciptakan sebuah kidung lara. Kau menari-nari di atas tembang yang ku lantun. Begitu pedih kisah ini. Lalu musim seolah tak pernah berganti. Bagi pohon-pohon yang tak terbuahi. Terdengar suara seruling yang ditiup penggembala.
kupu-kupumerahmuda.blogspot.com
kupu-kupu merah muda: Agustus 2010
http://kupu-kupumerahmuda.blogspot.com/2010_08_01_archive.html
Senin, 30 Agustus 2010. Lima Lembar Daun Akasia. Lima lembar daun akasia jatuh luruh dari tangkai menjamah sepatu kulitmu. Sepatu yang tersemir begitu mengkilap hingga satu-satu luruhan dedaun samar-samar terpantul bayangnya di sana. Lima lembar daun akasia jatuh luruh dari tangkai menjamah sepatu kulitmu. Salah satu tertinggal tak mau menyentuh aroma tanah, tak rela jadi hara. Memilih kau bawa pulang, menjadi apa saja seperti penanda bukumu atau pengingat kenangan yang usang. Rabu, 18 Agustus 2010.
kupu-kupumerahmuda.blogspot.com
kupu-kupu merah muda: Juni 2010
http://kupu-kupumerahmuda.blogspot.com/2010_06_01_archive.html
Rabu, 23 Juni 2010. Sebuah Episode Senja Bandara. Segaris lintas jarak terlipat satu waktu. Kau ada di situ, memelukku. Bening kaca simpan bayang buram kenangan. Jangkar lengan kau kalungkan. Mendekap kecup kedua pipimu. Adakah ini jadi senja yang panjang? Dan periode yang tak ingin ku akhiri. Jawabannya ada di situ. Di beku lantai marmer merekam kita. Kedua pasang langkah kaki melekat hadap. Aku menjadi membenci deru mesin bersayap. Segaris lintas jarak terlipat satu waktu. Hujan jatuh di kelopak mataku.