oasemusafir.wordpress.com

khoerjurzani.blogspot.com

MATAHARI: 2011-03-20

http://khoerjurzani.blogspot.com/2011_03_20_archive.html

Kenangan, perjuangan, harapan. Sabtu, 26 Maret 2011. Sepucuk surat untuk adik. Adik, tangis akan berhenti manakala pelupuk kita sudah tidak dapat keluarkan air mata, tapi jeritan yang tergores di atas kertas tidak akan bisa reda. Jika menulis adalah tangis, rumah kita pasti sudah tenggelam karenanya. Apakah kamu percaya, jika ada sebuah sekolah paling aneh di dunia, tidak ada guru, tidak ada murid, yang ada, rerumput kering dan bangunan kusam, seorang laki-laki kecil tiap hari berada di dalamnya, kesepia...

khoerjurzani.blogspot.com

MATAHARI: Senter Adam Kaisinan : Kumpulan Puisi Pertama Khoer Jurzani

http://khoerjurzani.blogspot.com/2012/07/senter-adam-kaisinan-kumpulan-puisi.html

Kenangan, perjuangan, harapan. Sabtu, 28 Juli 2012. Senter Adam Kaisinan : Kumpulan Puisi Pertama Khoer Jurzani. Judul: Senter Adam Kaisinan. Tahun terbit: Juli 2012. Tebal buku: 48 halaman. Harga: Rp. 25.000 Ongkos kirim. Puisi-puisi Khoer adalah puisi yang berpendaran di tempat kelabu (Mardi Luhung, Guru dan Penyair). Khoer tetap menjadi anak kampung yang lebih doyan memanjat pohon, mandi di sungai, dan makan nasi. Dengan lauk ikan asin dan sambal dan lalapan. Simak saja beberapa puisi di dalam buku.

khoerjurzani.blogspot.com

MATAHARI: Laki-laki Yang dikutuk Menjadi Wortel

http://khoerjurzani.blogspot.com/2012/10/laki-laki-yang-dikutuk-menjadi-wortel.html

Kenangan, perjuangan, harapan. Rabu, 10 Oktober 2012. Laki-laki Yang dikutuk Menjadi Wortel. Aku adalah wortel orange di ladang papa. Menikmati warna langit yang indah dan berseru setiap kali burung pipit dengan sayap kusam dan kurang menarik terbang ke atas pohon nangka! Aku merindukan dongeng kanak-kanak, aku ingin berteriak di muka pabrik, di muka bapak presiden yang tercinta, kadang jelaga jatuh ke pelupuk, dan aku tidak dapat melihat apa pun, dunia bagiku seperti warna abu pada hari paling lesu....

khoerjurzani.blogspot.com

MATAHARI: 2011-01-23

http://khoerjurzani.blogspot.com/2011_01_23_archive.html

Kenangan, perjuangan, harapan. Senin, 24 Januari 2011. Perlahan Rumput membuka matanya, menatap lurus ke langit-langit, beradu pandang dengan kertas-kertas yang bergelantungan, kertas-kertas berisi puisi-puisi pujangga besar yang ia gunting dari surat kabar kemudian ia gantung dengan sehelai benang; Garzia lorca, Whitman, Rilke, Neruda, Rendra, Widji Thukul, seolah sedang mengedipkan mata, mengucapkan salam selamat pagi padanya. Di atas tempat tidur yang berantakan itulah semalam Rumput merayakan hari ja...

khoerjurzani.blogspot.com

MATAHARI: 2011-05-29

http://khoerjurzani.blogspot.com/2011_05_29_archive.html

Kenangan, perjuangan, harapan. Sabtu, 04 Juni 2011. Puisiku Di Jurnal Puisi Amper. Lukislah apa yang ada di hadapanmu" tutur seorang pelukis, ketika aku dan kang Yusuf gigan bertamu ke rumahnya. Dan malam itu, ketika aku ingin sekali menulis sesuatu, aku pun menulis apa yang benar-benar ada di depan mata; seekor kucing yang tiap malam tidur di kamarku, menyebabkan tikus yang biasa hilir mudik di tempat tidur tidak berani mendekat. Aku suka dengan dini hari di kota Sukabumi, lengang, temaram. Seolah ruhny...

khoerjurzani.blogspot.com

MATAHARI: Puisi Sapu Lidi dan sebuah Catatan Apresiasi

http://khoerjurzani.blogspot.com/2013/12/puisi-sapu-lidi-dan-sebuah-catatan.html

Kenangan, perjuangan, harapan. Rabu, 11 Desember 2013. Puisi Sapu Lidi dan sebuah Catatan Apresiasi. Kemarin pagi saya terjaga dengan tenggorokan yang sakit sekali, bukan minum obat atau apa, saya malah menulis puisi di ponsel yang langsung terhubung dengan FB. Tiga jam yang lalu, puisi yang saya tulis di status FB itu memperoleh apresiasi dari Kawan saya, saudara Moh. Ghufron Cholid berupa catatan tentang puisi sapu lidi. Bagus buat pembelajaran esai apresiasi puisi di sekolah. Milik si batang besi.

khoerjurzani.blogspot.com

MATAHARI: Poem For Nelson Mandela

http://khoerjurzani.blogspot.com/2013/12/poem-for-nelson-mandela.html

Kenangan, perjuangan, harapan. Kamis, 05 Desember 2013. Poem For Nelson Mandela. Light's flames in your eyes. I don't know if morning will be so quiet,. After we spent the bitter night,. It was not too quiet night. Light's flames in your eyes,. Doesn't enough to made my night glowing,. Maybe it needs five or ten more lights,. So loneliness that stayed in every corner in my self. I want along the nights. We go around, talking about everything. Or about your escape- it doesn't matter. 171; Posting Lama.

khoerjurzani.blogspot.com

MATAHARI: 2010-09-19

http://khoerjurzani.blogspot.com/2010_09_19_archive.html

Kenangan, perjuangan, harapan. Selasa, 21 September 2010. Kisah Sedih Erendira yang Lugu dan Neneknya yang Kejam. Judul : Erendira. Kisah Sedih Erendira yang Lugu dan Neneknya yang Kejam. Penulis : Gabrial Garcia Marquez. Cetakan ke 1 juni 2001. Tebal : 79 halaman. Harga : Rp 4200. Editor : A.S. Laksana. Neneknya yang kejam menyuruh Erendira menjadi pelacur untuk mengganti semua kerugian. Nek," katanya tersedu-sedu,"rasanya mau mati.". Tinggal sepuluh tentara lagi,"katanya. Cerita selanjutnya diwarnai ke...

khoerjurzani.blogspot.com

MATAHARI: Buku Kumpulan Puisi Anak-anak Lampu

http://khoerjurzani.blogspot.com/2013/05/buku-kumpulan-puisi-anak-anak-lampu.html

Kenangan, perjuangan, harapan. Jumat, 10 Mei 2013. Buku Kumpulan Puisi Anak-anak Lampu. Penerbit: Komunitas Malaikat Bandung. Tebal: 83 Hal. : 14x21 cm. Harga: Rp. 35.000 (belum termasuk ongkos kirim bagi pemesan dari luar kota Cianjur dan Sukabumi). Pesan via inbok atau no ponsel Khoer Jurzani: 08572 3333 590. Khoer jurzani, laki-laki kelahiran Bogor 22 maret 1987, yang dibesarkan di Sukabumi, kemudian tahun 2011 memperoleh beasiswa untuk kuliah di STAI Al-azhary Cianjur, mengambil jurusan Tarbiyah,.

khoerjurzani.blogspot.com

MATAHARI: 2010-09-26

http://khoerjurzani.blogspot.com/2010_09_26_archive.html

Kenangan, perjuangan, harapan. Sabtu, 02 Oktober 2010. Semua tentang impian, harapan, kebodohan. Pria itu menjelma seekor kupu-kupu manakala tiba di sebuah ruang beraroma bunga segar. Ia tahu bagaimana memperlakukan sekuntum bunga, maka ia pun mulia merangkai. Lalu, huup! Pria itu berjalan membelah kerumunan karyaman hotel. Tidak ada yang menaruh curiga, toh ia hanya kupu-kupu yang biasa hilir mudik di hotel itu. Ia tanam pohon bunga di kamar itu! Kotak-kotak bunga telah habis ia kirim. Tinggal menun...